[Download] Kamus Arab Indonesia Al-Munawwir


Kamus Al-Munawwir merupakan sebuah kamus bahasa Arab-Indonesia yang merupakan kamus bahasa Arab terlengkap, paling tebal dan legendaris di Indonesia. Kamus ini telah banyak digunakan oleh para penuntut ilmu (thullabul Ilmi) untuk mengetahui arti kosakata Arab ke dalam bahasa Indonesia juga sebagai acuan pada bendahara kosakata terjemahan kitab kuning. Kamus ini termasuk kategori best seller, karena telah dicetak berulangkali dan dicetak sekitar 10 ribu-15 ribu eksemplar pertahun[1]. Untuk melengkapinya kamus ini kemudian diikuti edisi Indonesia-Arab-nya.

Kamus setebal 1634 halaman ini disusun oleh KH. Ahmad Warson Munawwir (w. 2013 M), pengasuh pondok pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta. Kamus ini merupakan di antara peninggalan keilmuan KH Ahmad Warson yang juga murid dari KH Ali Maksum pengasuh awal Ponpes Krapyak setelah ditinggal pendirinya KH M Moenawir pada bulan Juli 1942. Sejak kecil KH Ahmad Warson dididik oleh KH Ali Maksum, dan di antara beberapa muridnya, KH Ahmad Warson memiliki kelebihan tentang perbendaharaan bahasa, sehingga dia didorong gurunya untuk mewujudkan kamus ini. Berkat dorongan dari Kyai Bisri Mustofa dari Rembang, karya kamus pun akhirnya selesai[2].

Melihat besarnya minat dari para pelajar, penyusun mengikutinya dengan menerbitkan edisi Indonesia-Arab. Kali ini dia dibantu Muhammad Fairuz dan ditashih KH. Zainal Abidin Munawwir. Seperti kamus pendahulunya masing-masing kata dalam kamus ini dimulai dari kata dasarnya kemudian diurai dengan beberapa contoh terjemahannya dalam bahasa Arab.

_______________________________________________________________

[1] KH Ahmad Warson, Pengarang Kamus Al-Munawwir Meninggal Dunia
[2] http://www.jurnas.com/halaman/14/2013-04-19/241999

_______________________________________________________________

Rujukan : Al-Munawwir (kamus) Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.

_______________________________________________________________

Download Kamus Arab Indonesia Al-Munawwir disini..!!!

"Maka berbicaralah kamu berdua (Musa & Harun Alaihimassalam) kepadanya (Fir'aun) dengan kata-kata yang LEMAH LEMBUT, mudah-mudahan ia ingat atau takut" [TQS. Thoha (20):44]